Langsung ke konten utama

Tensi Meninggi, 2 Perusahaan Internet Tiongkok Pilih Hengkang dari AS

JawaPos.com – Sejumlah perusahaan asal Tiongkok mulai terpengaruh tensi tinggi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Beberapa perusahaan Tiongkok yang berbasis di AS memilih untuk menarik diri.

Dua perusahaan Internet Tiongkok yang terdaftar di AS tinggalkan bursa New York dan pilih menjadi swasta dalam kesepakatan bernilai miliaran dolar AS. Perusahaan itu bergabung dengan semakin banyak perusahaan Tiongkok lain yang menjauhkan diri dari bursa AS saat ketegangan antara AS dan Tiongkok meningkat.

Kedua perusahaan tersebut adalah Sina Corp dan Sogou Inc. Sina Corp yang terdaftar di Nasdaq, pemilik situs microblogging populer Tiongkok, Weibo, memilih go private dalam kesepakatan USD 2,59 miliar dengan New Wave Holdings yang berbasis di Beijing. Sementara perusahaan pencari web Sogou Inc bakal go private dalam kesepakatan USD 3,5 miliar dengan teknologi Tiongkok raksasa Tencent Holdings. Tencent sendiri sudah menjadi pemegang saham utama Sogou.

Sina memulai debutnya di Nasdaq pada 2000. Sogou go public di Bursa Efek New York pada 2017. Kesepakatan Sogou-Tencent diharapkan ditutup pada kuartal keempat tahun ini. Sina diperkirakan akan go private pada kuartal pertama 2021. Hal tersebut seperti dilansir dari Fortune.

Sogou dan Sina belum berkomentar langsung soal keputusan tersebut. Selama ini, Sogou dan Sina bergabung dengan grup perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS.

Sebelumnya, dua perusahaan Tiongkok yang terdaftar di NYSE, situs daftar mobil Bitauto dan situs iklan baris online 58.com, mengumumkan kesepakatan untuk go private pada Juni. Raksasa semikonduktor SMIC membatalkan pencatatannya dari NYSE tahun lalu dan go public di Shanghai pada Juli. Dan beberapa penawaran terbesar di Hongkong dan Shanghai sepanjang tahun ini adalah penawaran sekunder dari perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS, termasuk perusahaan e-commerce JD.com, perusahaan game NetEase, dan raksasa restoran Yum China.

Langkah administrasi Donald Trump untuk melarang TikTok dan WeChat, dua aplikasi milik Tiongkok; dukungan Senat dengan suara bulat atas RUU yang memberi AS lebih banyak wewenang untuk menghapus perusahaan Tiongkok; dan iklim peraturan yang lebih bersahabat di pasar modal Hongkong dan Tiongkok semakin mendorong perusahaan teknologi Tiongkok untuk memilih hengkang dari AS. Mereka memilih listing yang lebih dekat dengan tempat asal.

Perusahaan Tiongkok dalam industri yang sensitif secara politik juga menghadapi pengawasan ketat dari pemerintah AS. SMIC, yang delisting dari NYSE pada 2019, mengalami penurunan saham di Hongkong minggu ini setelah AS mengumumkan akan memberlakukan pembatasan ekspor pada perusahaan Tiongkok tersebut.

Hubungan AS-Tiongkok diprediksi dapat semakin memburuk menjelang pilpres AS pada November mendatang. Itu karena beberapa ahli berpendapat bahwa Trump akan menggandakan pendekatan pemerintahannya yang keras terhadap Tiongkok untuk meningkatkan peluangnya untuk bisa terpilih kembali. Krisis hubungan kedua negara makin memburuk sejak awal tahun akibat pandemi Covid-19.

Saksikan video menarik berikut ini:

Sumber : https://ift.tt/2GoPrFL

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...