Langsung ke konten utama

Dinkes Sidoarjo: Beresiko, Lebih Baik Jangan Hamil Dulu

JawaPos.com – Ibu hamil (bumil) berisiko terpapar virus korona jenis baru (Covid-19). Karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo menyarankan ibu-ibu menunda kehamilan selama masa pandemi ini.

Hingga Senin (29/6), dinkes mencatat jumlah bumil yang terpapar Covid-19 mencapai delapan orang. Awalnya, ada sembilan orang. Namun, seorang lagi hendak melahirkan. Ada tujuh ibu melahirkan yang positif korona. Bahkan, ada dua bayi yang dinyatakan positif terpapar virus tersebut.

Belasan ibu menyusui (busui) dan anak balita lain menjadi pasien dalam pengawasan (PDP). Karena itu, ibu-ibu Kota Delta diminta tidak hamil dulu. Salah satu caranya adalah menggunakan kontrasepsi.

’’Untuk masa seperti ini, kontrasepsi yang dianjurkan adalah pil, suntik, atau kondom,’’ terang Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Ainun Amalia saat kegiatan pelayanan sejuta akseptor di Puskesmas Buduran.

Ainun mengingatkan, hamil dan melahirkan pada masa pandemi ini tidak mudah. Kontrol kandungan ke fasilitas kesehatan (faskes) juga berisiko. Bahkan, untuk persalinan, bumil harus lebih dulu menjalani serangkaian tes. Tujuannya, memastikan terpapar virus korona atau tidak.

Penundaan kehamilan tidak hanya dianjurkan untuk pasangan usia subur. Keluarga lain juga disarankan demikian. Berkat imbauan tersebut, calon warga yang bakal ikut program keluarga berencana (KB) di Kota Delta cukup banyak. Sekitar 2.000 orang. Jumlah warga yang telah mengikuti layanan KB mencapai 3.912 orang. Paling banyak metode penggunaan pil, lalu KB suntik.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sidoarjo dr Abdillah Segaf Al Hadad membenarkan, hamil dan melahirkan saat pandemi tidak mudah. ’’Tujuh hari sebelum persalinan sudah harus rapid test,’’ katanya.

Jika hasil rapid menunjukkan nonreaktif, persalinan dapat dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama. Misalnya, puskesmas. Namun, jika hasil rapid reaktif, pasien yang hendak melahirkan perlu dirujuk ke rumah sakit. Setidaknya mereka perlu menjalani swab test guna memastikan positif atau negatif Covid-19. Jika hasil swab positif, persalinan harus dilakukan di rumah sakit rujukan Covid-19.

Sementara itu, rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Delta sekarang penuh. Berakhirnya masa pandemi juga tidak diketahui. ’’Sebaiknya memang tunda kehamilan dulu,’’ tegas Abdillah.

Sebab, untuk persalinan, perlu diperhitungkan berbagai hal agar aman. Yakni, keamanan untuk pasien, tenaga kesehatan, dan lingkungan. Termasuk bayi yang akan dilahirkan. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang positif Covid-19 juga perlu di-rapid test. Jika hasilnya reaktif, bayi butuh perawatan dan tidak boleh diimunisasi dulu. ’’Rapid test terhadap bayi dilakukan tiga hari setelah dilahirkan,’’ ujarnya. 

Saksikan video menarik berikut ini:

Sumber : https://ift.tt/2BsEiBr

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...