Langsung ke konten utama

Panel Surya Berbentuk Pohon Kini Hadir di Bandung

Liputan6.com, Bandung - Kota Bandung kini memiliki solar tree atau panel surya berbentuk menyerupai pohon. Panel surya ini merupakan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berbentuk seperti pohon yang energi listriknya dapat dimanfaatkan untuk lampu penerangan dan mengisi daya peralatan elektronik tanpa listrik dari PLN.

Terdapat dua unit pohon panel surya yang dipasang di Kota Bandung. Pertama, pohon surya di sebelah utara Taman Alun-Alun. Sedangkan, satu unit lagi di selatan taman.

Desain pohon surya di Bandung merupakan hasil inovasi yang menghadirkan solusi ideal untuk perkembangan teknologi pembangkit energi yang ramah lingkungan di wilayah perkotaan. Pohon solar ini membuka jalan baru PLTS agar diterapkan dalam lingkungan perkotaan yang padat penduduk.

Masing-masing pohon solar di Alun-Alun Bandung memiliki spesifikasi teknis yaitu 800 Watt (16x50Wp) panel surya, 8 tangkai, baterai 400Ah, tinggi 2,5–3 meter, diameter penyangga 2 meter, inverter 1.000 Watt (24Vdc), serta dilengkapi empat Lampu LED 20 Watt dan 4 slot USB Charger.

Energi matahari yang diserap oleh pohon panel surya akan diubah menjadi energi listrik dan disimpan dalam baterai.

Sedangkan, baterainya dapat dimanfaatkan untuk lampu penerangan saat tidak ada sinar matahari, maupun untuk charging handphone saat kapan pun selama baterai masih terisi.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, pemasangan pohon surya tersebut adalah bentuk kepedulian Pemerintah Kota Bandung dalam pemanfaatan energi matahari, salah satu energi baru terbarukan yang ramah lingkungan.

Dia menjelaskan, pohon surya di Alun-Alun Kota Bandung merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Len Industri (Persero), bekerja sama dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung.

"Kalau bisa kita perbanyak di taman-taman, silakan kerja sama dan dikembangkan dengan PT Len Industri. Memang kami ke depan punya program Bandung Ca’ang Baranang. Saya harap ke depan Bandung ini seperti di Makkah, Bandung malam seterang siang. Karena di Makkah baik siang atau malam terang terus. Malam di sana terang karena lampunya di mana-mana, luar biasa, harapan saya seperti itu," kata Oded, Kamis (30/1/2020).

Sementara itu, Direktur Keuangan dan SDM Len, Priadi Ekatama juga menjelaskan semakin menurunnya cadangan energi fosil dunia menyebabkan kepindahan ke energi terbarukan adalah keharusan yang perlu disegerakan.

"Sangatlah wajar bagi Indonesia sebagai negara tropis yang berkelimpahan energi matahari untuk memanfaatkan sumber energi matahari. Semoga kerjasama ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi warga Bandung dan sekitarnya, mari kita jaga dan rawat bersama fasilitas ini," ucapnya.

Simak video pilihan di bawah ini:

 

Sumber : https://ift.tt/2S7cHKF

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...