Langsung ke konten utama

Ganda Campuran No 1 Indonesia Fokus Segera Tembus Empat Besar Dunia

JawaPos.com – Konsistensi pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti patut dipertanyakan. Hasil dari dua turnamen pembuka 2020, Malaysia Masters dan Indonesia Masters, jauh dari kata memuaskan.

Di Malaysia, mereka langsung kandas di babak pertama. Jelas hal itu kejutan yang tidak menyenangkan. Mereka kalah oleh Man Wei Choong/Tan Pearly Koong Le yang secara level jauh di bawah.

Kekalahan itu coba diperbaiki saat bertanding di hadapan khalayak Istora. Hasilnya hanya sedikit lebih baik. Pasangan peringkat kelima dunia itu gugur dalam perebutan tiket ke babak semifinal melawan pasangan nonunggulan asal Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue.

Kekalahan tersebut jelas membuat publik bertanya-tanya. Sekitar sebulan sebelumnya, mereka berhasil mendapat medali emas SEA Games 2019 di Filipina. Lalu, jika ditarik mundur lagi pada Oktober, mereka mampu merebut gelar juara secara berturut-turut di Denmark Open dan French Open.

Tetapi, setelahnya, penampilan Praveen/Melati tidak seperti yang diharapkan.

Puncaknya adalah kekalahan dalam tiga pertandingan fase grup di BWF World Tour Finals 2019. Pasangan tersebut gagal melaju ke babak selanjutnya dalam turnamen puncak akhir tahun itu. Praveen/Melati belum menunjukkan konsistensi seperti yang diharapkan.

’’Sebagai pelatih, tidak ada kecewa, karena semua atlet pasti ingin menang. Kalau hasil memang tidak memuaskan. Apalagi, kesempatan untuk menang besar sekali,” ucap Richard Mainaky, pelatih pelatnas ganda campuran.

Tidak ada yang lain. Lagi-lagi faktor nonteknis yang menjadi penghambat Praveen/Melati. Tidak terhitung lagi berapa kali keduanya terkendala masalah itu. Melati tidak menampik bahwa performanya sangat kurang pada awal 2020 ini.

’’Yang kurang kebanyakan nonteknisnya, banyak error. Pasti banyak yang tahu juga aku sama Jordan kalau mainnya sudah error buat mengembalikan susah,’’ jelas Melati.

Richard menjelaskan, kebiasaan panik sering kali menghambat pergerakan Praveen/Melati di lapangan. Kadang, kalau sudah unggul, mereka tidak bisa terlalu lama mempertahankannya. Satu dua kali bikin kesalahan, lalu jadi panik tidak keruan. Itulah yang belum bisa diatasi pasangan terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini tersebut.

Akan tetapi, tidak ada waktu untuk menyesali itu. Semua telanjur terjadi. Praveen/Melati hanya bisa mempersiapkan diri untuk turnamen berikutnya. Ada German Open dan All England.

Tahun lalu mereka bisa mencapai babak semifinal dalam turnamen tertua dan paling prestisius di dunia itu. Target mereka ingin menyamai atau bahkan tembus ke babak final. Tujuannya adalah mengamankan posisi mereka untuk merebut tiket Olimpiade Tokyo 2020. Saat ini keduanya masih berada di urutan kelima dalam klasemen sementara kualifikasi.

’’Kami harus benar-benar menjaga. Belum aman. Kalau bisa harus menambah poin lagi. Targetnya ingin lebih dari lima besar agar seeded lebih baik. Di akhir race to Tokyo inginnya bisa peringkat keempat biar seeded lebih menguntungkan untuk kami,” tutur Melati.

Praveen/Melati ingin memaksimalkan waktu yang ada sebelum kualifikasi berakhir April nanti. Namun, untuk memuluskan target itu, Richard berencana memperbanyak sesi para atlet dengan psikolog. Harapannya, faktor nonteknis segera diatasi agar tidak berlarut-larut.

Sumber : https://ift.tt/38SOrCs

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...