Langsung ke konten utama

Utang Rentenir Berbuntut Penyekapan Ibu dan 2 Anaknya di Batam

Liputan6.com, Batam - Sepertinya tak ada siapapun tak akan berutang jika tak butuh. Pun dengan Elis Widyati, warga Perum Buana Vista Indah 3 Blok B Nomor 66 Kecamatan Batam Kota, Kota Batam yang belakangan disekap gara-gara utangnya itu.

Ironisnya, yang menjadi korban penyekapan itu tak hanya Elis. Dia bersama dua anaknya disekap di dalam rumahnya sendiri lantaran terlilit utang rentenir.

Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo mengatakan, korban mulai meminjam duit dari koperasi pada Agustus 2019. Lantaran terus dikejar, akhirnya ia meminjam ke banyak koperasi simpan pinjam.

Terhitung sejak Agustus itu, ia meminjam duit ke 15 koperasi berbeda, dengan nominal antara Rp500 ribu – Rp5 juta, dengan perjanjian angsuran antara Rp20 ribu hingga Rp200 ribu per hari.

Prasetyo bilang, korban meminjam ke banyak koperasi untuk menutup utang ke koperasi lain. Istilah mudahnya, gali lubang tutup lubang. Namun, akhirnya, Elis tak lagi mampu mengangsur.

Minggu, 24 November 2019 pukul 11.00 WIB, salah satu petugas koperasi, di mana korban meminjam duit sebesar Rp2,3 juta, Pijai Siagian, menagih Elis. Korban hingga hari itu baru mengangsur empat kali dengan nilai Rp40 ribu, Rp80 ribu dan Rp100 ribu.

“Memang masalah (penyekapan-red) ini diawali dari perkara utang piutang ini. Kita lihat waktu penangkapan di kuncinya gembok di rumah itu mulai dari pagi sampai kurang lebih jam 5 sore,” kata Prasetyo di Mapolsek Batam Center, Senin (25/11/2019).

Simak video pilihan berikut ini:

Kronologi Penyekapan Ibu dan 2 Anaknya

Terduga pelaku penyekapan ibu dan dua anaknya di Batam. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Sekitar pukul 07.30 WIB Pijay tiba di rumah korban Elis. Ia langsung menggedor pintu rumah korban sambil memanggil korban. Akan tetapi korban tidak menyahut dan tak mau membuka pintu.

Selanjutnya Pijay menggembok pintu teralis rumah korban. Usai menggembok teralis, Pijai kembali memanggil korban. Namun, lagi-lagi korban tidak menjawab.

Bertambah geram, Pijai lantas mematikan meteran listrik rumah korban. Usai itu, sekali lagi ia memanggil korban, namun tetap saja tak ada jawaban.

“Kemudian pukul 08.30 WIB terlapor pergi meninggalkan rumah korban dalam keadaan teralis tergembok dan meteran listrik mati,” dia menjelaskan.

Lama tersekap di rumah, korban kemudian meminta pertolongan kepolisian. Sekitar pukul 17.00 WIB, kepolisian Batam Kota bersama Ketua RT dan beberapa warga membuka gembok rumah dan membantu korban.

Polisi lantas menangkap Pijai dengan dugaan penyekapan. Ia dijerat dengan Pasal 333 KUHP dengan ancaman maksimal 2 tahun penjara dan undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Sumber : https://ift.tt/2rEdzN8

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...