Langsung ke konten utama

M Bloc Space Ruang Publik Ramah Disabilitas yang Dulunya Tempat Cetak Uang Negara

Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka gedung tua tak berpenghuni dapat disulap menjadi ruang publik kekinian dan ramah disabilitas. Selain unik, bersejarah, dan instagramable, gedung yang pernah digunakan sebagai tempat Percetakan Uang Republik Indonesia atau Peruri ini memiliki fasilitas bagi penyandang disabilitas. Dulu, gedung ini mulai beroprasi pada 15 September 1971 dan sempat ditutup selama puluhan tahun.

Kini, gedung kuno penuh sejarah ini kembali hidup dengan nama M Bloc Space. Ruang publik ini baru diresmikan pada 26 September 2019. Terletak di Jl. Panglima Polim No. 37 A-H Melawai Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

M Bloc Space ini digagas oleh PT Ruang Milenial diantaranya, Wendy Putranto, Yacob sebagai arsitek, dan Glen Fredly. Di sana berdiri beberapa café kekinian, amphiteater, toilet untuk disabilitas, mushola, ramp kursi roda, dan spot foto.

M Bloc Space dipilih sebagai tempat digelarnya Pesta Inklusif pada 30 November 2019 untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional atau HDI. Acara ini dicetuskan oleh Koneksi Indonesia Inklusif atau Konekin bekerjasama dengan Kementrian PPN/ Bappenas dan M Bloc Space tentunya.

Ketika ditanya mengenai alasan pemilihan tempat ini, founder Konekin Marthella Rivera yang akrab disapa Thella menjawab, alasan utamanya karena M Bloc Space sedang naik daun dan banyak diunggah di Instagram.

Alasan lainnya, acara HDI biasa dilakukan di ruang tertutup, kini Thella ingin acara ini dilakukan di ruang publik yang terbuka agar semua kalangan bisa menikmatinya. Hal yang tak kalah penting, tempat ini mudah diakses oleh penyandang disabilitas.

“Pesta Inklusif ingin menyampaikan pesan bahwa HDI adalah pesta kita bersama merayakan keberagaman. Tidak hanya untuk penyandang disabilitas tapi non disabilitas pun bisa ikut serta merayakannya,” kata Thella Kamis lalu di M Bloc Space, Jakarta Selatan.

Fasilitas untuk Penyandang Disabilitas

M Bloc Space menyediakan WC yang ramah disabilitas

Co-founder sekaligus Program Director M Bloc Space Wendi Putranto menyebutkan, pihak M Bloc Space sangat mendukung acara ini. “Kami sangat mendukung inisiasi teman-teman Konekin untuk ikut menciptakan lingkungan sosial yang ramah serta inklusif bagi para penyandang disabilitas berkreasi dan bekerja di kehidupan sehari-hari,” kata Wendi.

Wendi menambahkan, pihak M Bloc Space memiliki komitmen mewujudkan ruang publik ramah disabilitas dengan menyediakan ruang kreatif. Selain itu, pihaknya juga menyediakan fasilitas bagi penyandang disabilitas seperti ramp kursi roda dan accessible toilet.

“Poin pertamanya ingin semua orang menikmati setiap jengkal M Bloc Space tanpa terkecuali. Di Jakarta itu sulit menemukan ruang publik yang mudah diakses. Kami juga melakukan perbaikan pada trotoar dan sebetulnya MRT yang membuat Blok M hidup kembali,” kata Wendi.

Menurut Wendi, M Bloc Space sudah dikunjungi oleh 150.000 orang sejak dibuka. Data ini dihitung dari jumlah struk pembayaran makanan. Di sisi lain, masih banyak wrganet yang komplen dengan tempat ini karena tidak memiliki tempat parkir.

“Di sini memang tidak ada tempat parkir mobil maupun motor karena pada awalnya tempat ini memang tidak diperuntukkan publik,” kata Wendi.

Ruang Publik Ramah Keluarga

Laninka, Wendi, dan Thella dalam Konferensi Pers di M Bloc Space (28/11/2019)

Laninka Siamiyono seorang penyandang diabilitas tunadaksa mengaku terpukau melihat M Bloc Space. Pasalnya, tempat ini tak hanya mudah diakses oleh disabilitas tapi juga oleh ibu hamil atau orangtua yang membawa bayi dengan stroller.

Ia juga kagum karena security di M Bloc Space mengetahui cara menangani disabilitas. Contohnya cara mengangkat kursi roda menggunakan kaki. Ia juga memuji perihal ramp kursi roda yang dipasang. Menurutnya, ramp itu tidak bisa dipasang secara sembarangan dan ramp di M Bloc Space itu sudah sangat bagus pemasangan dan tingkat kemiringannya. “Dengan  ramp seperti itu kami bisa turun sendiri tanpa harus dibantu,” kata Laninka.

Namun, Laninka menyayangkan adanya kekurangan di bagian toilet yaitu di bagian cermin. Menurutnya, cermin di toilet pemasangannya terlalu tinggi. Bahkan ia tak bisa melihat ujung kerudungnya. “Seharusnya cermin itu agak dicondongkan sekitar 30 derajat agar saya sebagai difabel juga bisa foto OOTD. Kan cermin itu penting untuk wanita,” ujar Laninka sambil tertawa.

Sumber : https://ift.tt/2L7P7KX

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...