Langsung ke konten utama

Waspada, Polusi Udara Berisiko Sebabkan Kanker Paru

Liputan6.com, Jakarta Polusi udara punya risiko meningkatkan seseorang terkena kanker paru. Meski angka risikonya tidak besar tetap saja bisa berdampak buruk bagi seseorang.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto mengatakan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta menemukan, polusi udara menyumbang empat persen dari kasus kanker paru.

"Penelitian tersebut dilakukan tahun 2013, tentunya tahun 2019 bisa lebih besar," kata Agus dalam konferensi pers di kantor PDPI, Jakarta pada Rabu (7/31/2019).

Dia menambahkan, beberapa penelitian berskala kecil di Indonesia juga menemukan bahwa polusi udara berhubungan dengan masalah kesehatan paru.

Beberapa masalah tersebut di antaranya adalah penurunan fungsi paru (21 sampai 24 persen), asma (1,3 persen), PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (prevalensi 6,3 persen pada bukan perokok), dan 4 persen dari kasus kanker paru.

Agus mengatakan, masih dibutuhkan kajian berskala besar untuk benar-benar melihat dampak polusi udara pada warga Jakarta secara keseluruhan.

Data WHO Ungkap Angka Kematian Akibat Polusi Udara

Penampakan polusi udara di langit Jakarta Utara, Senin (29/7/2019). Buruknya kualitas udara Ibu Kota disebabkan jumlah kendaraan, industri, debu jalanan, rumah tangga, pembakaran sampah, pembangunan konstruksi bangunan, dan Pelabuhan Tanjung Priok. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Data dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperkirakan penyakit tidak menular seperti stroke, jantung iskemik, PPOK, dan kanker paru yang terkait dengan polusi udara, menyebabkan 62 ribu kematian di Indonesia pada 2012.

Selain itu, WHO juga menyatakan bahwa 92 persen penduduk dunia menghirup udara berkualitas buruk. Mereka menyatakan bahwa setidaknya, ada tujuh juta kematian setiap tahunnya (dua juta di Asia Tenggara) yang berkaitan dengan polusi udara baik di luar maupun dalam ruangan.

"Seringkali polusi hanya diasumsikan dengan udara di luar ruangan, padahal dalam ruangan ada," kata Agus.

Data WHO menyatakan, polusi udara di seluruh dunia juga berkontribusi pada 25 persen pada seluruh penyakit dan kematian akibat kanker paru, 17 persen penyakit dan kematian akibat ISPA, 16 persen penyakit dan kematian akibat stroke, 15 persen penyakit dan kematian akibat penyakit jantung iskemik, dan 8 persen penyakit dan kematian akibat PPOK.

Berdasarkan laman pemantau kualitas udara Air Visual, kualitas udara di Jakarta masih menempati lima besar terburuk di dunia. Pada pukul tiga sore WIB, indeks kualitas udara menempatkan ibukota Indonesia ini di peringkat ketiga dengan angka 155.

Sumber : https://ift.tt/2GEWJSX

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...