Langsung ke konten utama

3 Alasan Tottenham Hotspur Bisa Juarai Liga Inggris 2019-2020

Jakarta Tottenham Hotspur memang sudah lama tidak merebut gelar juara. Terakhir, The Liliwhite buang kesempatan itu saat kalah 0-2 dari Liverpool di final Liga Champions musim lalu.

Di Liga Inggris, Tottenham Hotspur juga belum jadi juara namun konsisten di lima besar. Torehan ini pantas diapresiasi. 

Sukses Harry Kane cs. lolos ke final Liga Champions musim lalu mempertegas status mereka sebagai tim elite.

Musim panas ini membuat Tottenham Hotspur bergerak cepat di bursa transfer. Spurs mendatangkan pemain Lyon, Tanguy Ndombele dan pemain Leeds United, Jack Clarke. Mauricio Pochettino fokus menambal kelemahan timnya agar bisa kompetitif di pentas Liga Inggris.

Pelatih asal Argentina itu bisa dibilang sukses membentuk tim solid dengan poros kekuatan pemain-pemain belia. Kalaupun Tottenham belum meraih satu gelar juara, hanya masalah waktu saja Pochettino bakal angkat trofi.

Melihat soliditas tim dan tak banyaknya perubahan yang dilakukan rasanya Tottenham Hotspur layak diperhitungkan dalam persaingan papan atas Premier League. Ada sejumlah alasan yang mendukung analisis tersebut. Simak di bawah ini:

Punya Lini Tengah yang Kuat dan Banyak Gelandang Serbabisa

Selebrasi Christian Eriksen usai mencetak gol ke gawang Samir Handanovic di menit ke-80 pada laga lanjutan Liga Champions yang berlangsung di stadion Wembley, Inggris, Kamis (29/11). Tottenham Hotspur menang 1-0 atas Inter Milan (AFP/Ben Stansall)

Lini tengah Tottenham Hotspur dikenal solid dan amat lentur. Sistem permainan yang dibangun Mauricio Pochettino membuat talenta individu gelandang Spurs tereksploitasi dengan baik.

Menggunakan patron dasar 3-5-2, 4-2-3-1, atau 4-4-2 (berlian), sekumpulan pemain pilar Spurs membuat mesin permainan timnya berjalan dengan energik.

Harry Kane, Son Heung-min, Christian Eriksen, Dele Alli, Lukas Moura, Harry Winks, figur permainan yang membuat permainan Tottenham bertenaga, terutama dari sisi ofensif.

Spurs terlihat tetap solid sekalipun salah satu pemain penting absen tak turun bertanding. Sistem permainan kolektivitas mereka amat kuat.

Harry Kane memang jadi andalan menjebol gawang lawan, namun tanpa dia pemain lain bisa menjalankan tugas sebagai pencetak gol.

Sebaran Gol yang Merata

Gelandang Tottenham, Lucas Moura, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Southampton pada laga Premier League di Stadion Wembley, London, Rabu (5/12). Tottenham menang 3-1 atas Southampton. (AFP/Ian Kington)

Harry Kane telah menjadi pencetak gol terbanyak Tottenham selama lima musim terakhir. Ia konsisten mencetak lebih dari 20 gol setiap musim.

Ia tidak sendirian jadi mesin gol. Eriksen menyumbang gol sekurangnya 10 gol buah per musim. Son kini juga jadi figur sentral di skema ofensif, rata-rata ia menyumbang 15 hingga 20 gol.

Di sisi lain, Dele Alli, Nacer Chadli, Erik Lamela, dan Lucas Moura juga bisa diandalkan sebagai pemain pemecah kebuntuan. Spurs secara konsisten memastikan mereka memiliki 4 atau 5 peluang emas dari pemain-pemain berbeda dengan sistem permainan mereka yang terbuka.

Belajar Banyak dari Kelemahan Musim Lalu

Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino tersenyum saat melihat pemainnya berlatih selama sesi latihan tim di Amsterdam, Belanda (7/5/2019). Tottenham akan bertanding melawan Ajax Amsterdam pada leg kedua babak semifinal Liga Champions di Johan Cruijff Arena. (AFP Photo/Emmanuel Dunand)

Musim lalu, Spurs mencatatkan kemenangan terbanyak ketiga setelah Manchester City dan Liverpool.

Mereka mencetak gol terbanyak keempat, termasuk di antara 5 klub dengan pertahanan terbaik, dan juga ada di jajaran 5 besar tim paling rajin melepaskan tembakan ke arah gawang lawan.

Pada awal Februari 2019, Spurs membuntuti City dan Liverpool dengan perbedaan 5 poin saja. Serangkaian hasil jelek (4 kekalahan dan sekali imbang) mulai periode akhir Februari hingga sepanjang bulan Maret membuat mereka terlempar dari persaingan perburuan gelar Premier League.

Tottenham agaknya sudah belajar banyak dari kelemahan musim lalu. Mauricio Pochettino punya PR untuk menjaga keseimbangan permainan saat para pemainnya didera kelelahan.

Sumber: Sportskeeda

Sumber : https://ift.tt/2GFuWBK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...