JawaPos.com – Mendekati masa perayaan hari raya Idul Fitri, pengguna jasa transportasi udara diperkirakan meningkat. Meski harga tiket melambung tinggi, namun hal tersebut tidak memengaruhi pelayanan yang diberikan oleh pihak bandara.
Kepada Radar Tarakan, Pelaksana Tugas (Plt) Bandara Juwata Tarakan, Budi Prayitno mengatakan, bahwa H-7 Idul Fitri, terjadi peningkatan penumpang 3 persen dibanding hari biasa. Namun, dibandingkan tahun lalu, peningkatan jumlah penumpang tahun ini lebih rendah.
“Tahun ini jauh menurun dibandingkan 2018 lalu. Karena tahun lalu meningkat mencapai 10 persen. Tapi, ini hanya 3 persen,” ungkapnya dikutip dari Radar Tarakan (Jawa Pos Group), Jumat (31/5).
Budi mengatakan, kenaikan jumlah penumpang yang lebih sedikit itu terjadi karena mahalnya harga tiket dan bagasi berbayar. Selain itu, jumlah armada juga kurang.
Akibat hal tersebut, Budi mengaku bahwa pihaknya mengalami penurunan pendapatan. Dia menengarai, kondisi bandara-bandara lain pun sama.
Disinggung terkait kenaikan harga tiket tujuan Tarakan-Surabaya yang mencapai Rp 5 juta dalam sekali penerbangan, Budi menduga, hal tersebut mungkin bagi penerbangan transit. “Tapi, untuk yang rute langsung itu masih berada di bawah batas atas,” jelasnya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Anang Busra Tarakan, Kolonel Pnb HKD. Handaka mengatakan, bahwa intansi TNI polri bersinergi untuk menyukseskan program pemerintah. Sebab pihaknya menginginkan agar masyarakat Kota Tarakan dapat menggunakan jasa pelayanan transportasi secara aman, nyaman dan tertib.
Handaka menyatakan, TNI AU memberikan dukungan udara atau peningkatan frekuensi penerbangan militer, seperti hercules dan boeing yang merupakan salah satu penyelesaian masalah ketika harga tiket pesawat melambung tinggi.
“Tapi yang diprioritaskan ialah keluarga besar TNI. Tapi tidak menutup kemungkinan, bisa saja kalau memang itu dibutuhkan, karena TNI Polri memiliki batasan waktu saat cuti, sehingga sangat bermanfaat ketika datang hercules,” jelasnya.
Hingga Selasa (28/5) lalu, pihaknya telah menerima laporan sebanyak 100 lebih keluarga TNI yang berangkat menuju Solo. Sementara Rabu kemarin pesawat jenis Boeing diterbangkan menuju ke Yogyakarta.
“Ini tentu ada koordinasi antara Lanud Tarakan dengan Mabes, karena yang lingkupnya tidak hanya di Tarakan saja,” katanya.
Sumber : http://bit.ly/30Wzuw7
Komentar
Posting Komentar