Langsung ke konten utama

ASN Diminta Keikhlasannya Berbagi THR dengan Honorer

JawaPos.com – Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dipastikan menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Pemko memastikan bahwa ASN mendapat THR ini.

Akan tetapi, di tengah keberadaan guru-guru yang berstatus PNS, ada ratusan guru yang nyatanya masih berstatus honorer. Baik yang baru mengabdi ataupun yang sudah lama dan belum lulus tes seleksi CPNS beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, jumlah guru honorer di Banjarbaru berjumlah 467 orang. Ini meliputi jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“390 orang guru honorer terbagi di 67 Sekolah Dasar negeri. Sedangkan sisanya yakni 77 guru di 14 sekolah SMP negeri yang ada di Banjarbaru,” konfirmasi Kepala Disdik Banjarbaru, M Aswan, dikutip dari Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group), Jumat (31/5).

Lantas bagaimana nasib THR ratusan guru honorer ini?

Sama seperti tahun sebelumnya, Aswan menjawab, pada Ramadan tahun ini guru honorer dipastikan nihil menerima THR dari pemerintah. “Sesuai alokasi dana yang ada, memang tidak ada dananya (THR Honorer). Juga sesuai aturan mengeluarkan THR dari pusat hanya untuk ASN,” terang Aswan.

Lalu apakah ada solusi bagi para pengajar ini?

Aswan mengatakan, dari Disdik sendiri tidak mengeluarkan edaran ataupun sejenisnya. Sebab katanya, guru honorer merupakan orang yang direkrut sekolah langsung.

“Tetapi dari yang kami dengar, ada beberapa sekolah yang para guru-guru ASNnya menyisihkan THR buat patungan untuk guru honorer. Untuk imbauan atau edaran dari Disdik ke sekolah-sekolah, kami belum ada,” paparnya.

Meski begitu, Aswan mendukung kegiatan sosial ini. Sebab, di lingkup Disdik Banjarbaru seperti staf, petugas kebersihan, ataupun security, ada juga tak menerima THR seperti ASN.

“Cuman kami imbau kepada pegawai yang sudah ASN untuk menyisihkan sebagian rezekinya buat rekan-rekan yang honorer. Tapi, tidak ada paksaan, hanya sukarela. Jadi, dikumpulkan dan dibagikan kepada honorer,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang guru honorer di salah satu SMP di Banjarbaru, Ahmadi mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tanpa THR ini. “Dua tahun lalu juga tidak dapat,” jawabnya.

Memang katanya, saat lebaran, ia kerap menerima paket lebaran termasuk uang tunai, meskipun nilainya tak sama dengan THR. “Tapi, namanya bukan THR. Insentif lebaran dari sekolah, setahu saya hasil patungan dari guru-guru yang ada. Ya, Alhamdulillah tahun ini katanya akan menerima lagi,” ujarnya.

Terakhir, guru Pendidikan Matematika ini berharap agar ke depannya nasib guru honorer bisa lebih diperhatikan. “Mungkin bisa dianggarkan oleh Dinas atau pemerintah meskipun tidak banyak nilainya. Tetapi, ini sangat bermanfaat buat kebutuhan jelang lebaran,” pungkasnya.

Sumber : http://bit.ly/2W3idxB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...