Langsung ke konten utama

Praveen/Melati Awali Perburuan Poin Olimpiade dengan Mulus

JawaPos.com – Pengumpulan poin untuk lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 sudah resmi dimulai di Selandia Baru Terbuka 2019 yang akan berlangsung pada 30 April-5 Mei. Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sukses mengawalinya dengan mulus.

Praveen/Melati mengawali perburuan poin Olimpiade dengan menundukkan pasangan Hongkong Yeung Ming Nok/Yeung Nga Ting di babak pertama. Mereka menang dengan skor 21-9 dan 21-12.

Untuk diketahui, Praveen/Melati saat ini merupakan salah satu ganda campuran Indonesia yang berpotensi besar berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Bertengger di ranking 9 dunia, mereka harus bisa menembus jajaran top 8 agar bisa melenggang bersama kompatriot mereka, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang saat ini berada di ranking 7.

Sesuai aturan kualifikasi Olimpiade, khusus untuk sektor ganda, satu negara boleh mengirimkan maksimal dua wakil yang berada di jajaran 8 besar. Makanya, baik Praveen/Melati maupun Hafiz/Gloria harus bisa tampil sebaik mungkin hingga April tahun depan agar ranking mereka berdua mencukupi untuk pergi bersama-sama ke Jepang.

Praveen/Melati akan menghadapi wakil tuan rumah Dhanny Oud/Jasmin Ng Chun Man di babak kedua Selandia Baru Terbuka 2019. Sementara, Hafiz/Gloria baru akan melakoni babak pertama pada Rabu (1/5) besok melawan wakil tuan rumah lainnya Riga Oud/Stephanie Liao.

Selain Praveen/Melati, ganda campuran Merah Putih lainnya Akbar Bintang Cahyono/Annisa Saufika juga merebut tiket babak kedua Selandia Baru Terbuka 2019. Mereka mengalahkan wakil Selandia Baru Maika Phillips/Anona Pak 21-15 dan 21-17.

Sayang, langkah mereka gagal diikuti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Rinov/Mentari tersingkir dari Selandia Baru Terbuka 2019 setelah takluk di tangan wakil Malaysia Tan Kian Meng/Lai Pei Jing 18-21 dan 14-21.

Sumber : http://bit.ly/2GRnbcl

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...