Langsung ke konten utama

TKN: Prabowo Masih Tunggangi Kuda, Jokowi Sudah Mobil Kijang

JawaPos.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyatakan calon presiden nokor urut 01, Prabowo Subianto tampak begitu terjebak dengan banyak hal di masa lalu. Sebab dalam debat keempat dengan tema ideologi, pemerintahan, keamanan dan hubungan internasional, Prabowo kerap mengulang pernyataan pada masa lalu.

Bahkan, Hasto menilai Prabowo bukan hanya mengulang-ulang klaim lama soal kekayaan negara yang dilarikan ke luar negeri. Tapi juga soal birokrasi yang 'Asal Bapak Senang' (ABS) dan berbagai hal lainnya.

"Praktis tidak ada yang melakukan updating terhadap kemajuan. Padahal petani saja itu sudah menggunakan teknologi untuk mengolah lahannya dengan baik," kata Hasto Kristiyanto, saat hendak berangkat ke kampanye akbar di Bekasi dan Jawa Barat, Minggu (31/3)

Sekjen PDIP ini lantas menganalogikan pemikiran Prabowo yang menggunakan tenologi lama dalam sistem pembangunan nasional. Hasto menyebut Prabowo diibaratkan masih menunggangi kuda sedangkan Jokowi mengendarai mobil kijang.

"Nelayan saja sudah menggunakan panduan, bagaimana sumber-sumber ikan yang baik. Sementara Pak Prabowo lebih memilih menggunakan teknologi lama. Kalau ibarat kendaraan, teknologi lama itu naik kuda. Kendaraan baru itu adalah mobil Kijang. Itu bedanya dengan Pak Jokowi," beber Hasto.

"Dengan tidak mengurangi rasa hormat terhadap kegemaran Pak Prabowo memelihara kuda impor, dalam sistem transportasi, maka mobil Kijang dengan daya laju yang melaju begitu besar akan mengalahkan teknologi lama kuda dari Hambalang," lanjutnya.

Hasto menuturkan, debat keempat Pilpres 2019 membongkar karakter dan kesejatian seorang pemimpin. Jokowi bisa tampil penuh senyuman tanpa emosi.

Bahkan ketika Jokowi mendapat serangan, namun tetap bisa membalas dengan jawaban membumi serta menyerang tiga kali secara halus.

"Senyuman Jokowi penuh harapan, mencari solusi persoalan dan membangun masa depan. Sementara serangan Prabowo hanyalah ilusi persoalan, jebakan masa lalu di Hambalang," tukas Hasto.

Sumber : https://ift.tt/2UlI8nu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...