JawaPos.com - Belum lama ini, Jenahara baru saja pulang dari ajang fashion bergengsi di Seoul Fashion Kode yang digelar pada 14-16 Maret 2019 di S-Factory, Seoul, Korea Selatan. Dalam showcase tersebut, Jena membawa 15 potong modest wear yang mencerminkan pengalaman hidupnya.
"Waktu aku ke sana tuh emang bawa ke sana koleksiku yang terinspirasi dari korean street-nya. Aku kan juga minimalis ya terus aku juga punya banyak artwork dan diary dari 2018, nah, tulisan-tulisan di diary itu jadi patch worknya. Jadi tiap koleksi yang satu ke yang lain ada ceritanya," ungkap Jenahara saat berkunjung ke kantor Jawa Pos, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Jenahara merasa kebanggaannya berlipat ganda. Pasalnya, selain terpilih mewakili Indonesia setelah kurasi sejak IFF dan JFW, para desainer dan pengamat mode di sana terlihat antusias ketika koleksi fall winter Jena keluar untuk dipamerkan. Rata-rata bentuk busana yang dipamerkan seperti loose blazer, loose jacket, dan celana lebar. Walau tak benar-benar memakai jilbab, tapi koleksi Jenahara tetap tertutup.
"Mereka langsung ngeluarin kamera gitu, berdiri, foto-foto, seneng gitu terlihat antusias, mungkin mereka heran ya itu tulisan digantung-gantung, ditempel-tempel di baju, padahal mereka belum tentu juga paham itu tulisan dan ceritanya, haha," ujar Jena seraya tertawa.
Desainer yang memiliki fashion statement aksesoris dan detail yang tegas itu juga bersyukur karena koleksinya disambut baik. Meski tak hanya suka yang ia rasakan. Duka saat berada di Korea pun diceritakannya karena sempat kesulitan berpergian.
"Dukanya? Hmm...mereka (masyarakat Korea) nggak ada yang bisa bahasa Inggris, bahkan abjad a b c aja mereka nggak paham, jadi kalau mau kemana-mana aku harus ke informasi desk dulu terus nanti ditulisin bahasa Koreanya," tandasnya.
Sumber : https://ift.tt/2Uf89ow
Komentar
Posting Komentar