JawaPos.com - Upacara adat Labuhan Merapi akan digelar pada 6 dan 7 April mendatang. Meski kondisi gunung api itu sedang bergejolak, acara yang digelar setahun sekali itu kemungkinan masih akan di Pos I Srimanganti.
Camat Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ), Mustadi mengatakan, dari koordinasi yang telah dilakukan untuk labuhan nanti tetap digelar di Srimanganti. "Ya mas, Aman," katanya, saat dikonfirmasi Minggu (31/3).
Upacara adat Labuhan Merapi ini diawali dengan uba rampe (sesaji) dari Keraton Jogjakarta dibawa ke kantor Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Setelah itu, dibawa ke rumah dari juru kunci Merapi Mas Kliwon Suraksohargo atau Mas Asih di Hunian Tetap (Huntap) Karangkendal.
Kemudian dibawa ke Pos I Srimanganti oleh rombongan juru kunci Merapi, abdi dalem Keraton Jogjakarta serta warga setempat. Saat ini persiapan digelarnya upacara adat itu telah dilakukan.
Ketua Asosiasi Jeep Lava Tour Merapi Wilayah Timur, Bambang Sugeng mengatakan, Jeep wisata asosiasinya nanti juga akan diikutsertakan dalam proses labuhan itu. Setidaknya mengiringi uba rampe yang dibawa dari kantor kecamatan sampai ke Kinahrejo.
"Tadi malam sudah rapat. Walaupun statusnya Waspada, nanti akan tetap naik. Nanti akan dilibatkan juga petugas yang berwenang," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, aktivitas Gunung Merapi hampir setiap hari mengeluarkan awan panas dan guguran lava. Pada Minggu (31/3) setidaknya teramati 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 350 meter ke arah Kali Gendol, Kabupaten Sleman.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta, Hanik Humaida menyebut meski mengalami guguran lava namun aktivitas Merapi saat ini masih cenderung kecil. "Aktivitas masih kecil, kalau ada perubahan maka akan kami tinjau kembali (statusnya)," ucapnya.
Sumber : https://ift.tt/2CNsjMj
Komentar
Posting Komentar