JawaPos.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin mengklarifikasi pernyataan Prabowo soal banyaknya orang dilingkaran Jokowi yang memberikan informasi keliru, demi menutupi masalah bangsa. Mantan Danjen Kopassus tersebut menjuluki orang-orang itu dengan Asal Bapak Senang (ABS).
Ace Hasan Syadizly selaku Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf menyatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Jokowi dalam debat keempat sudah tepat. Sebaliknya, ia juga meyakini informasi-informasi terkait pertahanan dan keamanan yang telah disampaikan oleh pembantu Jokowi juga telah dipastikan kebenarannya.
"Seperti yang disampaikan Pak jokowi dalam debat, Pak Prabowo tidak percaya sama TNI. Sebagai orang sipil saja Pak Jokowi sangat percaya kepada TNI," kata Ace ketika dikonfirmasi, Minggu (31/3).
Prabowo, menurut Ace, justru kaget dengan penampilan Jokowi yang ternyata paham dengan berbagai hal yang menyangkut pertahanan dan keamanan negara. Di antaranya, paparan mengenai strategi gelar pasukan, alutsista, tekonologi radar sampai dengan penguatan industri pertahanan.
"Sebaliknya Pak Prabowo menyampaikan data yang salah terkait anggaran pertahanan yg disebut lebih kecil dari Singapura, soal invasi ke Timor Timur dan juga soal perkiraan intelijen strategis," ungkapnya.
Menurut Ace, sejumlah ketidak akuratan data yang diungkapkannya oleh Prabowo juga menjadi bukti bahwa rivalnya hanya 'jago' beretorika. Di sisi lain, Prabowo dinilai masih menerapkan cara berpikir produk lama dalam perkembangan corak perang yang telah modern.
"Corak perang modern mengutamakan teknologi, terutama cyber defence. Pak Jokowi update dengan perkembangan terbaru strategi pertahanan dan selalu memantau implementasinya. Ini terlihat ketika Pak Jokowi memonitor pemasangan instalasi radar di berbagai penjuru tanah air," pungkasnya.
Diketahui, awal mula kata Asal Bapak Senang atau ABS pertama kali diungkapkan oleh capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam debat keempat pilpres. Ketika itu, Prabowo membantah paparan Joko Widodo (Jokowi) soal teknologi pertahanan.
Dia menyebutkan bahwa mantan Wali Kota Surakarta itu mendapatkan informasi yang keliru. Disaat itulah Prabowo khawatir banyak orang dilingkaran Jokowi yang kerap memberikan data dan informasi kondisi bangsa yang ABS.
"Saya kira maaf, Pak Jokowi, saya kira dapat briefing yang kurang tepat. Saya pengalaman, Pak, di tentara. Budaya 'ABS' banyak, Pak. Kalau ketemu panglima, 'Aman semua, terkendali Pak, radar cukup Pak'. Saya tidak menyalahkan Bapak. Ini 'ABS'. Jadi mohon dikaji lagi," kata Prabowo di panggung debat di Hotel Shangri-La, Sabtu (30/3).
Karena itu, Prabowo mengingatkan agar Jokowi tidak mudah percaya dengan informasi yang disampaikan oleh para 'pembisiknya'. Hal ini, kata dia, penting agar tidak ada keterangan yang menyesatkan.
"Maaf Pak Jokowi, karena Pak Jokowi ini sahabat saya, jadi saya ini ini pembantu pembantu bapak pak, banyak yang kasih keterangannya yang menurut saya tidak tepat, menyesatkan. Jadi masalah bandara, masalah itu bagi kami dalam strategi perang, itu, itu masalah strategic pak, bukan masalah dagang, bukan masalah ekonomi masalah strategik," jelasnya.
“Hati hati Pak Jokowi, yang ABS sama bapak itu loh. Saya kenal banyak presiden, Pak Harto saya kenal, Pak Habibie saya kenal, sudah lama saya jadi warga indonesia. Terlalu banyak ABS, cuma bilang, Bagus Pak, Bagus Pak,” tutup Prabowo.
Sumber : https://ift.tt/2JROffl
Komentar
Posting Komentar