JawaPos.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafi'i Maarif menyinggung soal doa Neno Warisman dalam acara malam Munajat 212, beberapa waktu lalu. Dia menilai, doa Neno menimbulkan kegaduhan jelang Pemilu 2019.
"Masa Tuhan diajak pemilu?" kata Buya Syafi'i di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/2).
Buya Syafi'i memandang, politikus di Indonesia tidak mau menjadi negarawan. Mereka hanya memikirkan dirinya sendiri untuk bisa menguasai negara.
"Politisi kita ini sebagian besar tidak mau naik kelas menjadi negarawan, ini yang akan menghancurkan demokrasi kita," ucapnya.
Oleh karena itu, Buya Syafi'i menyebut, perbedaan dalam kontestasi pemilu merupakan hal yang biasa. Namun, hal itu tidak untuk membuat gaduh.
"Pilihan berbeda tidak apa-apa. Kita toh bersaudara. Tapi pilihan berbeda jangan bikin ancaman segala macem, pakai fitnah dan hoaks," jelasnya.
Sebelumnya, saat hadir dalam acara Munajat 212 pada Jumat (21/2) malam, Neno menyebut jika pihaknya kalah dalam Pilpres 2019, maka ia khawatir tidak ada lagi yang menyembah Allah SWT.
"Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami, dan menangkan kami. Karena jika Engkau tidak menangkan. Kami khawatir ya Allah, Kami khawatir ya Allah, Tak ada lagi yang menyembah-Mu," ucap Neno.
Sumber : https://ift.tt/2IHndH0
Komentar
Posting Komentar