JawaPos.com - Angka kematian ibu dan anak di Jakarta masih di bawah angka nasional. Namun hal itu tetap menjadi perhatian serius Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berdasarkan data yang dimiliki, pada 2014 angka kematian ibu setelah melahirkan sekitar 4.000 orang. Namun angka tersebut turun menjadi 3.000 orang pada 2018.
Kendati demikian, Anies mengaku akan berusaha menghapuskan angka kematian ibu dan anak di DKI Jakarta. Dibandingkan dengan nasional memang angka kematian ibu dan anak di Jakarta belum seberapa. Namun, ribuan ibu dan anak meninggal dengan sia-sia juga sangat disayangkan.
"Tentu dibandingkan nasional, kami rendah. Tapi menurut saya, tidak boleh terjadi. Jadi bukan angkanya tinggi, tapi tidak boleh terjadi (ibu meninggal setelah melahirkan)," tutur Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (28/2).
Terlebih Ibu Kota Jakarta memiliki beragam fasilitas kesehatan yang sangat mumpuni untuk menangani hal tersebut. Maka dari itu, tangan-tangan terampil dokter diharapkan dapat mewujudkan ibu yang sehat setelah melahirkan.
"Ini ibu kota, seluruh fasilitas kesehatan ada, puskesmas tersedia di mana-mana, jumlah dokternya banyak. Semua persyaratan untuk menyelamatkan ibu itu ada. Jadi tidak boleh itu (kematian) terjadi," jelasnya.
Anies berharap agar ke depannya, setiap inovasi dapat dikembangkan lagi agar ibu dan anak dapat terus selamat dan sehat. Ia pun mengaku akan tetap memantau fasilitas kesehatan yang ada untuk tetap siaga saat dibutuhkan.
Sumber : https://ift.tt/2Tn8Yv4
Komentar
Posting Komentar