Langsung ke konten utama

Panas Setiap Bertemu Minions, Fajar/Rian Masih Harus Asah Mental

JawaPos.com - Di antara pertandingan terseru yang mempertemukan sesama pemain Indonesia, pertemuan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon selalu menarik minat banyak penonton. Penampilan Fajar/Rian saat melawan ranking satu dunia tersebut kerap apik karena tidak lepas dari gengsi dan harga diri.

Pertarungan dua bintang pelatnas Cipayung tersebut kembali terjadi di Indonesia Masters 2019. Sebelumnya, mereka juga pernah bertemu pada final Asian Games 2018 dan Indonesia Terbuka 2018 yang membuat gemuruh penonton di Istora Senayan, Jakarta.

Asisten pelatih ganda putra Aryono Miranat mengatakan, serunya pertandingan dua ganda putra tersebut karena masing-masing selalu ingin menunjukan performa terbaik. Terlebih bagi Fajar/Rian yang telah mengetahui kekurangan dan kelebihan The Minions. Sehingga ada ambisi untuk bisa mengalahkan ganda putra terbaik dunia saat ini tersebut.

"Pertama itu gengsinya, dan pasti setiap hari latihan jadi sudah saling tahu. Tapi kalau Fajar/Rian ketemu orang lain kan memang sering, tapi tidak sesering di sini," kata Aryono.

Saat kembali The Minions di Indonesia Masters 2019 kemarin, Fajar/Rian harus menelan kekalahan. Mereka yang telah unggul pada game pertama, tersusul dengan skor 21-18, 17-21, dan 19-21.

Menurut Aryono pertandingan di Indonesa Masters itu mirip dengan laga final Asian Games 2018. Kala itu Fajar/Rian yang mampu tampil luar biasa dan telah unggul pada di poin-poin kritis justru berbalik tertinggal.

Hal ini dinilai Aryono karena mental Fajar/Rian belum setara dengan The Minions. Untuk itu mereka dinilai harus meningkatkan mental dan semangat bertanding.

"Kalau secara teknik Fajar/Rian itu tidak ada masalah. Memang perlu peningkatan fighting spirit-nya. Nonteknisnya seperti kematangan mental, ketenangan kontrol, hingga fokus," tutup Aryono. 

Sumber : http://bit.ly/2RqDFKQ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...