Langsung ke konten utama

KPU Umumkan Caleg eks Koruptor, PKS: Jokowi Seperti Orang Bunuh Diri

JawaPos.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut menyoroti rilis sejumlah nama eks narapidana korupsi yang kembali akan maju sebagai calon legislatif oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah satu yang paling diterlihat adalah partai Golkar, karena menjadi parpol yang paling banyak mencalokan napi koruptor.

Kritik pun ini sekaligus menagih pernyataan Jokowi yang 'menyerang' Prabowo soal eks napi korupsi yang dicalonkan partai Gerindra dalam debat perdana. Sebab Golkar adalah koalisi pengusung yang sejak awal sangat pro Jokowi.

Karena itu, menurut politikus PKS Nasir Djamil, apa yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta itu bak bunuh diri sekarang. Sebab banyak eks koruptor di parpol koalisinya.

"Seperti orang bunuh diri. Jadi awalnya ingin menembak lawan tapi pelurunya mengenai diri sendiri," kata Politikus PKS Nasir Djamil di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (31/1).

Nasir menyebutkan Jokowi tidak membaca secara utuh terkait data mengenai eks napi korupsi yang kembali nyaleg. Padahal kini, salah satu rekan koalisi petahanalah yang paling banyak mengusung eks koruptor nyaleg.

"Ternyata partai pendukung Pak Jokowi punya calon mantan koruptor yang enggak kalah banyaknya. Jadi, istilah yang bisa kita sematkan, seperti menelan ludah sendiri, jadi senjata makan tuan alias, bunuh diri ya kan," pungkasnya.

Sebagai informasi, data yang dimiliki KPU sedikit berbeda dengan data yang dirilis Indonesia Corruption Watch (ICW). Berdasar data KPU, mantan koruptor yang maju pada Pemilu 2019 mencapai 49 orang. Namun, menurut data ICW, jumlah mereka 46 orang.

Pada data KPU, mantan koruptor di Partai Berkarya ada empat orang. Sementara itu, di website ICW hanya tiga orang. Sebaliknya, website ICW mencantumkan enam nama mantan koruptor yang diusung Partai Hanura.

Sementara itu, dalam data KPU, hanya ada lima orang. Jumlah totalnya tetap sama. Pemilu DPRD provinsi diikuti 16 mantan koruptor, sedangkan pemilu DPRD kabupaten/kota diikuti 24 eks koruptor.

Caleg DPRD itu bersebar di 12 parpol. Yakni, Partai Gerindra 6 orang, PDIP 1 orang, Golkar 8 orang, Garuda 2 orang, Berkarya 4 orang, PKS 1 orang, Perindo 2 orang, PAN 4 orang, Hanura 5 orang, Demokrat 4 orang, PBB 1 orang, dan PKPI 2 orang. Sedangkan yang tidak ada caleg mantan terpidana korupsi adalah PKB, Partai Nasdem, PPP, dan PSI. 

Untuk caleg DPD, ada sembilan mantan koruptor yang namanya masuk daftar calon tetap (DCT). Berbeda dengan data ICW yang hanya mencantumkan enam eks koruptor. Sembilan caleg DPD itu bersebar di Aceh, Sumut, Babel, Sumsel, Kalteng, Sulut, dan Sultra.

Sumber : http://bit.ly/2RwTQq4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...