JawaPos.com- Polda Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) memastikan keributan yang ada di Kompleks Masjid Jogokariyan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Jogjakarta, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) sudah selesai. Polisi juga memastikan bahwa tidak ada bentuk penyerangan ke masjid tersebut.
"Tidak ada penyerangan ke masjid. Tidak ada kerusakan, jadi tidak perlu ada yang diganti. Tadi malam (Rabu) juga sudah disepakati, peristiwa itu sudah dinyatakan selesai," tegas Kabid Humas Polda DIJ AKBP Yuliyanto, di Mapolresta Jogjakarta, Kamis (31/1).
Yuliyanto menerangkan, pada Minggu sore (27/1) di kompleks masjid itu memang sempat terjadi suatu keributan. Kemudian malam harinya dilakukan pertemuan. Dari pihak masjid minta dihadirkan seseorang yang berkaitan dengan keributan itu, sebelum ada perdamaian.
Selanjutnya pada Rabu malam (30/1), permintaan dari pihak masjid telah dikabulkan. Akhirnya dari seluruh pihak menyepakati peristiwa itu selesai.
"Para pihak menyatakan bahwa permasalahan di masjid sudah selesai. Tidak ada lagi permasalahan, dan saya harap tidak ada pihak yang mengambil keuntungan dari peristiwa ini. Semua pihak sudah menerima dengan baik," imbuhnya.
Peristiwa di kompleks masjid Jogokariyan itu juga tidak ada laporan polisi. Hanya ada potensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Oleh sebab itu pihak kepolisian harus turun tangan.
"Tidak ada laporan polisi di Masjid Jogokariyan. Meski tidak ada, karena potensi menggangu Kamtibmas maka polisi mengambil langkah," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, timbul kerusuhan pasca acara 'Deklarasi Jogja Dukung Jokowi' yang dihelat elemen Aliansi Masyarakat Yogyakarta. Acara itu dipusatkan di Kompleks Stadion Mandala Krida, Kota Jogjakarta, Minggu (27/1).
Bentrokan terjadi usai acara digelar, yakni saat simpatisan PDI Perjuangan berkonvoi di jalanan sekitar Kota Jogjakarta. Titik insiden itu salah satunya di kompleks Masjid Jogokariyan, Kota Jogjakarta.
Sumber : http://bit.ly/2RqDH5q
Komentar
Posting Komentar