Liputan6.com, Jakarta Saat terjadi bencana gempa yang menimbulkan tsunami seperti yang baru saja dialami Palu dan Donggala, Sulawesi Tenggah, masyarakat harus mengetahui cara untuk bertahan hidup. Terutama, saat bencana tersebut berlangsung.
Mengutip laman American Red Cross pada Minggu (30/9/2018), ada beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk bisa bertahan hidup selama bencana tsunami. Berikut ini tipsnya:
1. Jatuhkan, lindungi, dan berpegangan untuk melindungi diri Anda dari gempa bumi.
2. Ketika getaran berhenti, kumpulkan anggota keluarga dan tinjau rencana evakuasi Anda. Tsunami mungkin datang dalam beberapa menit.
3. Gunakan radio cuaca atau ikuti frekuensi darurat pantai, maupun radio lokal dan stasiun televisi untuk informasi darurat terbaru.
4. Ikuti instruksi yang dikeluarkan oleh otoritas setempat. Rute evakuasi yang disarankan mungkin berbeda dari jalur yang Anda rencanakan, atau Anda disarankan untuk menuju tempat yang lebih tinggi.
5. Jika Anda mendengar peringatan tsunami yang resmi atau mendeteksi tanda-tanda tsunami, segeralah lakukan evakuasi. Peringatan tsunami dikeluarkan ketika pihak berwenang yakin bahwa ancaman tsunami ada dan mungkin hanya ada sedikit waktu untuk keluar.
Simak juga video menarik berikut ini:
Pergi ke Dataran yang Lebih Tinggi
6. Bawa perlengkapan kesiapsiagaan darurat. Memiliki benda ini akan membuat Anda lebih nyaman selama evakuasi.
7. Jika Anda mengungsi, bawalah hewan-hewan peliharaan. Jika keadaan tidak aman bagi Anda, itu juga tidak aman buat mereka.
8. Pergilah ke dataran yang lebih tinggi sejauh mungkin. Menyaksikan tsunami dari pantai atau tebing bisa membahayakan. Jika Anda bisa melihat gelombangnya dengan jelas dari kejauhan, ini berarti Anda bisa melarikan diri.
9. Hindari kabel listrik yang rusak dan jauhkan diri dari bangunan atau jembatan. Hindari juga tempat benda berat yang jatuh saat terjadi gempa susulan.
10. Menjauhlah sampai petugas setempat memberitahu bahwa kondisi sudah aman. Tsunami adalah serangkaian gelombang yang bisa berlanjut selama berjam-jam. Jangan berasumsi setelah satu gelombang, bahayanya sudah berakhir. Gelombang berikutnya mungkin lebih besar dari yang pertama.
Komentar
Posting Komentar