Langsung ke konten utama

Epson Rilis Proyektor Laser LightScence Seharga Rp 40 Jutaan

Liputan6.com, Jakarta - Epson kembali meramaikan pasar proyektor dengan produk barunya. Kali ini, perusahaan merilis proyektor laser LightScene dengan aksen berbentuk lampu sorot.

Proyektor laser LightScene ini dinilai cocok untuk penggunaan ritel, hotel, hiburan serta bar atau restoran. Produk ini diklaim dapat memberikan pengalaman inovatif dalam seni digital, signage komersial dan aplikasi desain spesial.

Dijelaskan Manager Visual Products Marketing Department Sales and Marketing Division Epson, Zanipar S A Siadari, proyektor laser ini sangat ideal untuk lingkungan vidual yang dikuratori seperti showroom ritel, display etalase toko, pameran museum dan instalasi seni.

Contoh penggunaannya, proyektor ini bisa “menembak” suatu obyek seperti mobil dan menampilkan informasi terkait kendaraan tersebut.

“Dengan teknologi tersebut, Epson dapat mengubah cara produsen berinteraksi dengan konsumen. Sehingga, produk ini cocok untuk konsumen seperti dari segmen ritel, hotel dan hiburan,” ungkap Zanipar dalam acara peluncuran proyektor laser LightScience di kawasan Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Proyektor ini hadir dalam dua pilihan warna dengan nomor seri berbeda, yakni putih (EV-100) dan hitam (EV-105). Proyektor ini bisa digunakan dalam dua posisi, yakni berdiri atau diposisikan seperti lampu sorot di bagian atas.

Spesifikasi konektivitasnya antara lain terdapat wired LAN, HDMI, USB-A, stereo mini dan slot untuk kartu SD. Untuk karto SD harus menggunakan SDHC dengan kapasitas maksimal 32GB.

Melalui keberadaan kartu SD tersebut, pengguna bisa memasukkan berbagai informasi yang ingin ditampilkan melalui proyektor tersebut. Lebar proyeksi yang bisa ditampilkan mulai dari 30 inci hingga 150 inci (sekitar tiga meter).

“Hal ini (tampilan informasi atau konten lewat proyektor) bisa membuat objek misalnya di showroom, tampil lebih menarik,” tutur Zanipar.

 

Fitur Proyektor Laser LightScene

Proyektor laser LightScience. Liputan6.com/ Andina Librianty

Proyektor laser LightScene ini memiliki kemampuan 20 ribu jam operasional dalam penggunaan mode normal, serta bisa diposisikan vertikal dan horisontal dengan pemasangan 360 derajat di lantai, dinding, atau langit-langit.

Selain itu, juga bisa melakukan 1,58x powered optical zoom dengan fokus yang tajam. Sistem tampilan visualnya memberikan tingkat kecerahan warna hingga 2.000 lumens dan 2.000 lumens kecerahan warna putih.

Manajemen dan kontrol proyektor dari jarak jauh dilakukan dengan PC atau perangkat Epson Web Control melalui browser. Pengguna juga dapat mengelola proyektor secara bersamaan menggunakan Epson Management Software, seperti memeriksa status serta mengaktifkan dan menonaktifkan penjadwan tampilan proyeksi melalui jaringan.

Proyektor ini juga bisa digunakan secara bersamaan dengan menggunakan teknologi Edge Blending untuk berbagai jenis tampilan.

Proyektor laser LightScience sudah mulai dijual pada bulan ini dengan harga Rp 40,5 juta.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Sumber : https://ift.tt/2LCLvD0

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendaftar Membludak, Prodi Pendidikan Dokter Masih Menjadi Favorit

JawaPos.com – Calon mahasiswa yang tidak diterima dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 mengalihkan pilihannya untuk belajar ke kampus swasta. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS) dibanyak tempat. Seperti yang terjadi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sejak minggu lalu, antrian pendaftar yang ingin masuk kampus yang berada di Jalan Sutorejo 59 cukup banyak. Mereka rata-rata adalah calon mahasiswa yang gagal lolos di jalur SBMPTN. Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UM Surabaya Radius Setiyawan mengungkapkan setelah pengumuman jalur SBMPTN, jumlah pendaftar semakin tinggi. Hal tersebut membuat layanan penerimaan calon mahasiswa baru dalam 1 bulan kedepan akan buka setiap hari. Dari pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Pendaftaran bisa dilakukan dari rumah maupun langsung datang ke kampus. “Terhitung dari minggu lalu setelah pengumuman SBMPTN terjadi peningkatan pendaftar 5 ...

FOTO: Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam

Pevoli putri Indonesia berusaha mengembalikan bola saat bertanding melawan Vitenam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Vietnam berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Indonesia pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila melepas bola ke tim voli Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com/Imam Buhori) Pevoli putri Indonesia berusaha mengumpan bola saat bertanding melawan Vietnam pada pertandingan babak semifinal peringkat 5-8 voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (31/8). Indonesia kalah 1-3. (Merdeka.com...

Bohemian Rhapsody, Kesepian Kronis Freddie Mercury

Liputan6.com, Jakarta Bohemian Rhapsody , salah satu lagu ikonis dalam industri musik, ternyata awalnya tidak disambut dengan hangat. Pihak label merasa lagu yang berdurasi enam menit ini, terlalu panjang untuk dijadikan sebuah single utama. Queen yang mencipatakan lagu eksperimental ini dengan sepenuh jiwa, memberontak. Freddie Mercury (Rami Malek) dkk telah mengambil keputusan bahwa Bohemian Rhapsody akan menjadi single utama album baru mereka, A Night at the Opera . Tak ada tawar menawar, ini adalah keputusan absolut. Queen lantas keluar dari label, dan berusaha mempromosikan lagu ini sendiri. Hanya saja, para pengamat musik merasa satu suara tentang lagu ini. Bohemian Rhapsody dinilai merupakan lagu yang kacau dan berantakan. Nyatanya, lagu ini menjadi hit, dan popularitasnya meroket. Kepingan sejarah perjalanan Queen ini, diselipkan dalam film Bohemian Rhapsody . Mulai dari saat mereka masih menyandang nama ‘Smile’ dan bermain di klub kecil, hingga penampilan akbar mereka di...